Skip to main content

KH. QOBUL WALI PUSER ALAM (AHLI JAZA')

DIBALIK KEJAYAAN MANTAN PRESIDEN SOEHARTO




“Kisah ini adalah kisah nyata yang pernah dialami oleh beberapa teman semasa hidupnya, keluarga/putra/cucunya, para santri, para pasien, dan berdasarkan hasil penelusuran bertahun-tahun yang saya lakukan, serta dari beberapa sumber majalah MUARA yang diliput oleh Rafiqi Tanziel, Moh. Bahar Fathorrahman dan Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar berkat Ridho Allah SWT”


Satu lagi yang menjadi teka-teki dan buah bibir masyarakat Indonesia yaitu Super Semar (Surat Perintah 11 Maret) yang sampai saat ini masih nisbi realitanya baik dari segi substansi, maupun dokumen aslinya yang dikabarkan hilang.

Konon Super Semar ada di madura Pemegangnya bernama K. Satari alias KH. Qobul. Tokoh tenar di Madura bagian timur ini diisukan lagi sebagai dukunnya Soeharto (Presiden II RI) dan Soeharto pernah datang ke rumahnya dua kali dan tidak ada seorangpun yang tahu kedatangan Presiden RI ke-II, bahkan keluarga beliau tidak tahu akan kehadiran Presiden Soeharto di rumah KH. Qobul, Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang.

Kyai Satari alias KH. Qobul Wali Poser Alam di Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep. Menurut kabar bahwa Presiden Soeharto pernah datang ke rumah KH. Qobul sempat dibantah oleh beliau, namun beliau hanya menjawab bahwa yang pernah datang adalah Bapak Ir. Try Sutrisno sebelum menjadi wakil Presiden sudah dua kali ke rumah KH. Qobul.

Menurut KH. Qobul bahwa beliau sering datang ke Jakarta keluar masuk rumah Soeharto Jl. Cendana 8 Jakarta Pusat. Hal ini pernah dilakukan karena memenuhi undangan para tentara yang ada disana. Beliau menjawab bahwa kedatangannya ke Istana Merdeka dan ke rumah Cendana di Jakarta hanya untuk minta do’a keselamatan yang dalam bahasa spiritualnya di kenal dengan Jaza’. Menurut pengakuan KH. Qobul bahwa beliau menjaza’ tentara-tentara Islam terutama saat bangsa Indonesia sedang menghadapi ancaman-ancaman dari dalam maupun dari luar negeri.

Dijelaskan pula, bahwa beliau sudah 12 kali datang ke Jakarta, adapun tempat-tempat yang didatangi adalah Jl. Cendana dan Istana Bogor dengan hanya berbekal surat jalan Nomor: SJ-1685/IX/1985 atas nama: K. SATARI H. KABUL, surat tertanggal Jakarta, 9 September 1985 ini berkop Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (MABES ABRI). Sedangkan jabatan KH. Qobul sebagai Dan Pas Wal Pres (Komandan Pasukan Pengawal Presiden). Dan surat keterangan lain membuktikan yang ditanda tangani oleh Ir. Soekarno, Presiden Pertama, yang lengkap dengan stempelnya. Juga sebuah album ukuran besar yang penuh dengan foto-foto close-up dalam Istana Presiden tersebut.

Bagaimana ceritanya sehingga orang-orang besar di Jakarta bisa mengenal KH. Qobul? Secara gamblang beliau menceritakan pengalamannya sejak masa remajanya. Seorang yang tidak tahu akan tanggal lahirnya ini memberitahukan bahwa pada tahun 1922 M beliau ingat sudah remaja dan telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Seperti halnya anak muda sekarang beliau juga ingin mengenyam pendidikan, maka pada waktu itu beliau bermaksud masuk Sekolah Rakyat (SR) yang diadakan oleh Belanda, tapi beliau ditolak masuk SR tersebut jadilah beliau tidak bersekolah. Oleh sebab itu, akhirnya beliau memutuskan pergi kesebuah gua yang terletak di Gunung Agung panarukan untuk bertapa. Nah ketika itu beliau berjumpa dengan Ir. Soekarno, Bung Hatta, Bung Sahrir, Bung Tomo, dan Soedirman, yang kesemuanya telah menjadi orang-orang besar (berpangkat). Sedangkan status KH. Qobul sendiri hanya seorang Pertapa.

Beberapa lama kemudian KH. Qobul berhasil mengantongi ilmu-ilmu spiritual, seperti ilmu Jaza’ misalnya, beliau memperoleh ilmu itu dari Sayyidina Umar RA atas pakon (perintah) Rasulullah SAW dengan melalui mimpi yang meyakinkan. Dan beliau juga pernah bertemu langsung dengan Nabi Khidir dan memberinya julukan “Wali Poser Alam” kepada KH. Qobul yang saat itu beliau telah termasyur. Semenjak peristiwa itu terjadi, KH. Qobul jadi terkenal sehingga banyak tentara-tentara nasional berjaza’ padanya, termasuk diatas tadi. Ini terjadi sebelum Soekarno menjabat sebagai Presiden tahun 1945 KH. Qobul berhenti dari Pertapaannya.

Pada tahun 1949 Belanda menyerang lagi ke Jakarta hingga tentara Nasional Indonesia terdesak mundur. Mereka lari ke hutan-hutan untuk menyusun strategi, termasuk diantaranya adalah KH. Qobul. Apakah beliau ikut berperang? Ternyata tidak, beliau cuma jadi tukang jaza’nya tentara-tentara itu. Demikian seterusnya hingga koloni di Indonesia sirna.

Begitulah ceritanya yang menyebabkan KH. Qobul menjadi terkenal di kalangan orang-orang besar. Namun keterkenalannya beliau bukan karena terlibat di dunia politik, perang dan sebagainya, tapi lantaran hanya menjadi tukang Jaza’ saja. Menurutnya hampir semua tokoh-tokoh Nasional pernah di jaza’ oleh KH. Qobul, “Bahkan Almarhum KH. Syamsul Arifin pernah berjaza’ kepada saya”. Bahkan beliau mengaku sangat akrab dengan tokoh-tokoh Nasional, beliau menyebutnya, Soekarno, Bung Hatta, Bung Sahrir, Jenderal Soedirman, Bung Tomo, dll.

Dengan demikian, KH. Qobul yang dikatakan banyak orang bahwa beliau terkenal dengan ilmu jaza’nya, terbukti pada saat menjelang pemilu, banyak orang berjaza’ pada beliau seperti anggota Banser, Pagar Nusa dan lain sebagainya. Semoga cita-cita KH Qobul Wali Poser Alam dapat berlanjut sampai ke anak cucunya, dan semoga Allah SWT selalu memberkahi keluarga besar KH. Qobul. Amin.

Berikut Silsilah “Wali Poser Alam” KH. Qobul:

1. Nabi Muhammad SAW;

2. Siti Fatimah R.A;

3. Sayyidina Husen;

4. Abdullah;

5. Musa;

6, Abdullah;

7. Musa Juni;

8. Daud;

9. Muhammad;

10. Yahya Zahidi;

11. Abdullah;

12. Kandayus;

13. Jailani;

14. Sholih;

15. Syech Abdul Qodir Al Jailani;

16. Siti Aisyah;

17. Syech Mahmudi Qubro;

18. Syech Ahmadil Qubro;

19. Syech Maulana Ibrahim;

20. Istamar;

20. Sunan Ampel;

21. Pangeran Musa;

22. Sunan Miftah;

23. Cendana Kaburik;

24. Hakimuddin;

25. Mawuddin;

26. Nyai Salamah;

27. Nyai Nuryamah;

28. Bindara Saud (Raja Sumenep ke-3);

29. Kyai Ahmad;

30. Kyai Fila;

31. Kyai Qobul (Kyai Bettangan-Wali Bettangan);

32. Kyai Naibi;

33. Kyai Minhad;

34. Kyai Ismail;

35. Kyai Qobul;

36. KH. Qobul (Wali Puser Alam);

37. KH. Manshur Qobul;

38. Nyai Sirri Wahyuni Manshur Qobul;

39. Nyai Alievatul ‘Aziezah eL Nabiel (Putri pertama), Bindara/Lora Mohammad Khilfi Mubarok Al Maqbul (Putra kedua), Bindara/Lora Mohammad Zayyad Mubarok Al Qobul (Putra ketiga). Ketiga putra dan Putri tersebut hasil dari perkawinan antara Nyai Sirri Wahyuni dengan Ki Wiralodra.



BERIKUT BEBERAPA KELEBIHAN KH. QOBUL (WALI PUSER ALAM)

KH. Qobul dikenal masyhur dengan karomah-karomahnya. Penulis adalah cucu menantu KH. Qobul berhasil menyusun beberapa karomah KH. Qobul melalui cerita sahabat/teman semasa hidupnya yang beredar di masyarakat yang sudah menjadi legenda dari sejak kecil sampai wafat, sehingga kebenarannya bisa dipertanggujawabkan. Adapun karomah KH. Qobul itu antara lain:

1. DHAMAR/TALPEK TIDAK PADAM OLEH ANGIN

Di usia kecil ada suatu kejadian mengherankan yaitu Satari (nama asli di usia kecil KH. Qobul) ketika KH. Qobul menghidupkan Talpek (Lampu yang minyaknya menggunakan minyak tanah) di malam hari, ketika itu angin bertiup sangat kencang, KH Qobul menghidupkannya dengan menggunakan korek lalu hiduplah lampu talpek tersebut, timbullah keanehan-keanehan yang terjadi pada waktu itu, yaitu lampu talpek yang dihidupkan oleh beliau tidak padam badahal angin bertiup sagat kencang, sehingga Abahnya terheran melihat putranya menghidupkan lampu talpek tidak bisa padam dan anehnya api yang menyala tidak goyang kekiri mapun kekanan, api tersebut tetap hidup tegak meskipun angin bertiup dengan kencang.

2. DIKEJAR ORANG LALU DIBAKAR, NAMUN API YANG DISULUT TIDAK BISA HIDUP, KETIKA BERADA DI DALAM SEMAK-SEMAK KERING

Ketika di usia remaja Satari alias KH. Qobul dikejar-kejar oleh orang-orang kampung karena kedapatan mencuri, lalu sampailah KH. Qobul di semak-semak belukar yang kering. Salah satu orang yang mengejar meyakinkan kepada orang-orang kampung lainnya bahwa Satari alias KH. Qobul berada didalam rimbunan semak-semak belukar, lalu dibakarlah semak-semak tersebut, namun apa yang terjadi? Semak-semak yang dibakar warga kampung tersebut api hampir menjalar kesemak-semak tempat Satari bersembunyi, namun ketika mendekati semak-semak api seketika padam dan berkali-kali di hidupkan tapi semak-semak tidak dapat hidup padahal semak-semak sangat kering, dengan perasaan penasaran para warga pulang dan gegerlah orang-orang kampung sekitar setelah kejadian padamnya api yang tidak dapat membakar semak-semak yang didiami Satari alias KH. Qobul.

3. MENCURI BERAS DI GUDANG BULOG MILIK BELANDA LALU DIBAGIKAN KEPADA ORANG MISKIN

Pada waktu Belanda menguasai Kabupaten Sumenep KH. Qobul memesan mobil truck pengangkut beras, lalu dengan keyakinannya KH. Qobul ikut mobil truck tersebut menuju Gudang Bulog milik Belanda yang ada di kewedanan Kalianget, keanehan terjadi ketika KH. Qobul menyuruh supir truck masuk ke gudang Bulog tanpa diketahui orang-orang Belanda, padahal waktu itu beras di ambil pada saat berkeliaran orang-orang Belanda yang menjaga Gudang Bulog. Namun dengan karomahnya yang dimiliki KH. Qobul petugas jaga gudang Bulog tidak dapat melihat ketika mengambil beras dari dalam gudang Bulog. Beras lalu dibawa pulang dan beras-beras hasil curian dari Gudang Bulog milik Belanda dibawa dan dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin.

4. RUMAH KEDIAMAN KH. QOBUL DIKEPUNG KAWANAN PENJAHAT

Di suatu malam hari, di rumah kediaman KH. Qobul sedang di kepung oleh para penjahat yang ingin membunuhnya, KH. Qobul berkata kepada istri dan putra-putranya “kalian jangan kemana-mana tetap didalam rumah, karena diluar ada perampok yang ingin membunuhku”, dengan tenang KH. Qobul keluar rumah namun para penjahat tidak dapat melihat sewaktu KH. Qobul keluar rumah melalui pintu depan. Dengan karomahnya, para perampok tidak dapat berbuat apa-apa sampai lewat tengah malam para perampok ditegur oleh KH. Qobul seketika itu pula para penjahat menyembah-nyembah memohon ampun kepada KH. Qobul.

5. KH. QOBUL DITANTANG ADU KESAKTIAN DENGAN SEORANG PARANORMAL

Pada saat KH. Qobul ditantang adu kesaktian beliau menolak untuk meladeninya, namun seorang penantang mengatakan bahwa “jika saya kalah kepada sampeyan maka saya akan berguru kepada sampeyan”, seketika itu KH. Qobul menjawab “baiklah jika demikian ikutilah saya berjalan mengelili masjid ini”, tak lama kemudian seorang pentang tersebut mengikuti berjalan dibelakang KH. Qobul, berselang beberapa menit seorang penantang tersebut berputar terus mengelilingi masjid sedangkan KH. Qobul berhenti, ternyata seorang penantang tersebut melihat jika KH. Qobul terus berputar didepannya padahal KH. Qobul berhenti tapi yang dilihatnya adalah sebaliknya. Maka berkatalah KH. Qobul “bagaimana, apa mau dilanjut? Si penantang menjawab saya masih belum puas, mari sekali lagi”, KH. Qobul menyuruh kepada si penantang mengikutinya lagi dibelakang. Si penantang mengikutinya lagi dibekalang, beberapa menit kemudian KH. Qobul berjalan terus, namun si penantang berhenti. Ternyata si penantang berhenti karena melihat KH. Qobul berhenti padahal KH. Qobul berjalan. Kemudian si penantang berkata “Ya Kyai Saya Mengaku Kalah Maka Saya Akan Berguru Kepada Sampeyan”.

5. KH. QOBUL BERJALAN KE MAKAM ASTA SAYYID YUSUF TALANGO HANYA DITEMPUH BEBERAPA MENIT DENGAN DIDAMPINGI SALAH SATU SANTRINYA

Suatu malam hari salah seorang santri bernama Kasdu diajak oleh KH. Qobul bertirakat ke makam Asta Sayyid Yusuf Talango, KH. Qobul berkata kepada sanatrinya “ikutilah langkah kakiku dan janganlah menoleh kekanan atau kekiri” si santri menganggukkan kepala. Setelah berselang beberapa menit kemudian si santri merasa heran ketika melihat kedepan ternyata perjalanan keduanya sudah sampai di tempat yang dituju, padahal perjalanan tersebut membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih. Namun KH. Qobul hanya menempuh perjalanan kaki beberapa menit saja tanpa disadari oleh si santri. Dan keanehan tidak sampai disitu, pada waktu pulangnya juga demikian, setelah sesampainya di dhalem KH. Qobul si santri menghitung dari awal perjalanan berangkat dan pulangnya serta waktu bermunajatnya hanya 2 jam.

6. KH. QOBUL MELEPASKAN DUA TELUR DI ATAS SUMUR BERPUTAR-PUTAR BERLAWANAN TIDAK BERTABRAKAN

Peristiwa tersebut disaksikan oleh beberapa orang santri bahwa suatu hari ada seorang yang tidak dikenal dan ingin melihat kehebatan KH. Qobul. KH. Qobul berkata bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa namun orang tak dikenal tersebut memaksanya karena dia mendengar dari pembicaraan orang-orang bahwa KH. Qobul adalah orang yang hebat, sehingga orang tadi ingin melihat aslinya bahwa yang dikatakan orang-orang apa benar demikian. Maka dari mangkelnya KH. Qobul kepada orang tak dikenal tersebut, diambillah dua telur ayam kampung lalu oleh beliau telur tersebut disuruh berputar maka seketika itu juga dua telur itu berputar satu berputar seperti arah jarum jam dan satunya lagi berputar berlawanan arah tanpa bersentuhan dan berbenturan mengelilingi dasar sumur sampai lamanya beberapa manit. Si orang tak dikenal tersebut merasa takjub melihat pemandangan bahwa dihadapannya ternyata yang dikatakan orang-orang benar bahwa kelebihan KH. Qobul bukan hanya sekedar cerita tapi kenyataannya terbukti setelah melihat langsung dan KH. Qobul tidak menganggap itu aneh bahkan beliau selalu merendah dan tidak menyombongkan diri seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bahwa manusia tidak diperkenankan menyombongkan dirinya dihadapan Allah SWT.

7. KH. QOBUL PADA SETIAP UCAPANNYA SELALU TERJADI

Kejadian ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, namun setiap ucapannya selalu terjadi seketika itu juga, yang sering terjadi adalah apabila KH. Qobul berkata bahwa sebentar lagi ada tamu atau pasien dari jauh maka tak lama kemudian datanglah apa yang dikatakannya. Yang paling tidak masuk diakal, ketika beliau mengatakan kepada santri abdi dhalem disuruh dibuatkan minuman 30 gelas untuk tamunya, semua menjadi heran karena tidak ada tamu siapa-siapapun tapi KH. Qobul mengatakan “buatkan minuman 30 gelas”, tidak panjang lebar si santri bergegas ke dapur dan meminta minuman teh 30 gelas seperti permintaan KH. Qobul. Tak lama kemudian tamu berdatangan ada yang rombongan ada yang sendirian dan sampai akhirnya minuman 30 gelas teh habis dan pas tidak lebih tidak kurang semuanya cukup bagi tamu-tamu yang berdatangan. Selain itu, apabila ada tamu yang datang dengan hajat ingin menikah, ingin kembali rukun dengan keluargnya, ingin cita-citanya tercapai seperti ikut tes Polisi dan TNI dan lain-lainnya. Pada suatu hari, KH. Qobul mengatakan bahwa tamunya sudah sampai diselatannya sekolah madrasah padahal orang abdi dhalem tidak melihat apa-apa namun beliau mengatakannya dengan suara tidak serius, namuan beberapa menit kemudian benar apa yang dikatakan KH. Qobul bahwa tamunya datang sesaat setelah ucapannya. Dengan demikian, KH. Qobul diberikan kelebihan oleh Allah SWT diluar kemampuan yang dimiliki orang lain, dan ilmu yang dimilikinya didapat dari perjalanan spiritualnya sejak kecil di tempat yang didatanginya yaitu makam-makam keramat yang ditirakatinya bertahun-tahun, dan ilmu-ilmu yang dimilikinya banyak didapat dari tirakat bukan dari kitab mujarobat, sehingga ilmu tersebut disebut dengan pribahasa “ada papan tanpa tulis, ada tulis tanpa papan”.

8. MENJELANG WAFATNYA, KH. QOBUL MENGETAHUINYA BERKAT RAHMATULLAH

Menjelang 40 hari sebelum wafatnya, KH. Qobul menyampaikan kepada para jemaah sholat Jum’at“Apabila sepulangnya saya dari tanah suci Mekah dalam keadaan sakit, maka berarti saya sudah hampir dekat dengan janji saya yaitu meninggalkan dunia ini, dan saya berpesan rawatlah masjid ini karena masjid ini bukan milik saya ataupun anak-anak saya tapi masjid ini milik umat islam yang mau menjalankan sholat di masjid ini”. Sepulangnya KH. Qobul dari tanah suci Mekah, benar apa yang dikatakannya sesuai ucapannya, bahwa beliau pulang dari tanah sauci Mekah dalam keadaan sakit, semua menjadi haru melihat kondisi KH. Qobul yang pulang dalam keadaan sakit. Dan sesampainya di dhalem lama sakitnya tidak sampai 40 hari, karena sesaat sebelum meninggal KH. Qobul memanggil putra-putranya untuk menungguinya sampai waktunya tiba, berikut kalimat terakhir yang di ucapkan pada detik-detik kepergian KH. Qobul ke sisi Allah SWT: “Antarkan saya, saya mau mengambil Wudhu, setelah mengambil wudhu’ dibaringkanlah tubuhnya sambil beliau memegang tasbih dan jari-jrainya bergerak sambil mulutnya berdzikir, kemudian berkata lagi “SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAAILAAHAILLALLAHU ALLAHU AKBAR” (sambil kedua tangannya diangkat keatas lalu kedua tangannya bersedekab di dadanya), kemudian nafas di tengorakannya terhenti, maka KH. Qobul dinyatakan meninggal dunia pada bulan Muharram. Maka dengan mengucapkan Inna Lilla Wainna Ilaihi Roji’un KH. QOBUL telah berpulang ke Rahmatullah.

Tamidung, 22 Ramadlan 1434 Hijriyah

Paranormal,

( KI WIRALODRA )


Popular posts from this blog

PARANORMAL KI WIRALODRA

Dengan lahirnya KI WIRALODRA didunia spiritual tergolong termuda sebagai paranormal. KI WIRALODRA menapaki karirnya sebagai ahli spiritual dari sejak usia remaja, pada usia tersebut Ki Wiralodra sudah memiliki kemampuan dalam bertirakat. Ki Wiralodra lahir pada tanggal 07 Agustus 1980, KI WIRALODRA adalah keturunan Mbah Juk Mayang Al Madurani. Mbah Juk Mayang wafat di Kabupaten Pamekasan yang sekarang nama makamnya dikenal dengan nama Asta Juk Mayang Pamekasan Madura Jawa Timur. Mbah Juk Mayang dikenal sebagai orang ahli bertapa di wilayah Madura Jawa Timur, Mbah Juk Mayang memiliki keturunan yang tersebar di wilayah pantai utara Sumenep, salah satu keturunannya adalah Kyai Husen. Kyai Husen wafat di daerah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Kyai Husen memiliki kelebihan berjalan diatas air, dan Kyai Husen juga memiliki santri dan banyak santri yang mengaji serta menimba ilmu agama kepada Kyai Husen. Rumah panggung tempat Kyai Husen memberikan ilmu agama kepada para santrinya. Kya
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T. bahwa sampai detik ini saya masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk menjalankan amanah melalui spiritual batiniyah.... Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan beberapa hal terkait problem yang dihadapi oleh semua insan yang mana berupa kesulitan hidup, tertutupnya bintang kehidupan terutama masalah karir, jabatan, pekerjaan, dan rumah tangga.  Problem tersebut tentunya tidak lepas dari ketentuan Allah SWT yang diberikan kepada umat manusia di dunia. Sehingga dengan problem ini memerlukan kesabaran dan ketabahan serta kepasrahan kepada Allah SWT. Dari sinilah saya akan memberikan jalan dari berbagai problem yang dihadapi umat manusia. 1. Problem rumah tangga 2. Problem usaha dan bisnis 3. Problem karir, pangkat, jabatan dll. 4. Problem jodoh 5. Problem pekerjaan Problem disini bermacam-macam jenisnya  mulai dari ekonomi,